Senin, 20 Juni 2011

DEFINISI DAN TEORI NYERI


      

MAKALAH
DEFINISI DAN TEORI NYERI
Disusun untuk memenuhi tugas
Matakuliah KDM II







OLEH : IB

1.   Aisyatul Muawiyah                   (10.051)








AKADEMI KEPERAWATAN PAMEKASAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PAMEKASAN
MARET 2011


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahpuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai yang diharapkan dan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Kami mengucapakn banyak terima kasih kepada dsen pengajar mata kuliah KDM II  Aademi Keperawatan Pamekasan yang telah memotivasi kami, membimbing kami, serta kami ucapkan banyak terima kasih kepada beberapapihak yang telah membantu kali dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari makalah ini bukan akhir dari proses penulisan akan tetapi merupakan langkah awal dalam sebuah penulisan, maka kritik dan saran konstuktif pembaca sangat kami harapkan guna merenovasi dan mengintrpeksi tugas selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.


Pamekasan, 11 April 2011



Penyusun






BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Waktu kita sakit, kita mungkin menderita nyeri fisik (rasa sakit di sekujur tubuh), sering kali dua atau tiga jenis nyeri dari berbagai gejala pada waktu yang sama. Kita juga dapat mengalami nyeri mental, dengan kesusahan dan kegelisahan sebagai tanda luarnya. Nyeri fisik dapat memburukkan nyeri mental, dan rasa nyeri mental dapat menambah rasa nyeri fisik.Tidak seorang pun seharusnya betah dengan nyeri yang terus-menerus.
Jangan merasa malu atau kurang ‘jantan’ karena mengeluhkan nyeri. Nyeri adalah tanda bahwa ada masalah dengan tubuh kita. Walaupun demikian,kita semua menyadari bahwa rasa sakit kerapkali berguna,antara lain sebagai tanda bahaya; tanda bahwa ada perubahan yang kurang baik di dalam diri manusia.
Kadang kala kita lebih mudah merasa nyeri, sedangkan ada kalanya juga kita dapat lebih tahan. Ada beberapa faktor yang menaikkan ambang rasa nyeri, sedangkan ada faktor yang menurunkannya. Kita harus mengupayakan agar mendapatkan faktor yang menaikkan ambang rasa nyeri, termasuk: hilangnya keluhan penderita; cukup tidur; dukungan spiritual dan emosional; dan penggunaan obat yang sesuai.
Sebaliknya, kita harus menghindari faktor yang menurunkan ambang rasa nyeri, termasuk: sulit tidur; kelelahan; kegelisahan; marah; depresi; bosan; dan rasa kesepian.
1.2 Rumusan Masalah
·         Apakah Definisi nyeri ?
·         Apa Saja Teori Yang Terkait Dengan Nyeri ?

1.3 Tujuan
Untuk Mengetahui Definisi Nyeri
Untuk Mengetahui Lebih lanjut Apa Saja Teori Yang Terkait Dengan    Nyeri

BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Defnisi Nyeri

          Nyeri juga bisa dikatakan dolor (Latin) atau pain (Inggris) adalah kata-kata yang artinya bernada negatif; menimbulkan perasaan dan reaksi yang kurang menyenangkan.
         Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangan bersifat sangat subjektif karena peraaan nyeri sangat berbeda pada setiap rang dalam hal skala  atau tingkatannya,  dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan dan dapat mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya.

Berikut adalah pendapat beberapa ahli mengenai pengertian nyeri:
(Menurut Para Medis)
@ Arthur C Curtn (1983) Mengatakan bahwa nyeri merupakan suatu mekanisme prduksi bagi tubuh , timbul ketika jaringan sedang ditusuk, dan menyebaban individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rangsangan nyeri.
@ Srumum Mengartikan nyeri sebagai suatu keadan yang tidak menyenangkan akibatnya terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti leh reaksi fisik, fisilgis, dan emosinal.
@ Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan
@ Corwin J.E mengartikan  nyeri adalah sensasi subjektif, rasa yang tidak nyaman biasanya berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial
(Psikologis)
@ Wolf welfsel Feurst (1974) Mengatakan bahwa nyeri merupakan suetu keadaan  atau peraaa menderita secara fisik dan mental atau perasaan yang dapat menimbulkan ketegangan.
@ Tamsuri, 2007  mendefinisikan nyeri sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya
@ Mc Coffery ( 1979) Mendefinisikan nyeri sebagai suatu keadaan yang memengaruhi seserang yang keberadaannyaa diketahui hanya saat seseorang tersebut mengalaminya.

(Keperawatan)
@Defenisi keperawatan menyatakan bahwa nyeri adalah, apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan individu yang mengalaminya, yang ada kapanpun individu mengatakannya.
@ Dharmady & Triyanto,  Nyeri adalah apapun yang diungkapkan oleh pasien mengenai sesuatu yang dirasakannya sebagai suatu hal yang tidak menyenangkan / sangat mengganggu.
2.2  Teori Nyeri
Ada 4 teori yang berusaha menjelaskan bagaiman nyeri itu timbul dan terasa, yaitu :
  1. Teori spesifik ( Teori Pemisahan)
    Teori yang mengemukakan bahwa reseptor dikhususkan untuk menerima suatu stimulus yang spesifik, yang selanjutnya dihantarkan melalui serabut A delta dan serabut C di perifer dan traktus spinothalamikus di medulla spinalis menuju ke pusat nyeri di thalamus. Teori ini tidak mengemukakan komponen psikologis.. Menurut teori ini rangsangan sakit masuk ke medula spinalis (spinal cord) melalui kornu dorsalis yang bersinaps di daerah posterior. Kemudian naik ke tractus lissur dan menyilang di garis median ke sisi lainnya dan berakhir di korteks sensoris tempat rangsangan nyeri tersebut diteruskan.
  2. Teori pola (pattern)
    Teori ini menyatakan bahwa elemen utama pada nyeri adalah pola informasi sensoris. Pola aksi potensial yang timbul oleh adanya suatu stimulus timbul pada tingkat saraf perifer dan stimulus tertentu menimbulkan pola aksi potensial tertentu. Rangsangan nyeri masuk melalui akar ganglion dorsal ke medulla spinalis dan merangsang aktivitas sel. Hal ini mengakibatkan suatu respons yang merangsang ke bagian yang lebih tinggi, yaitu korteks serebri serta kontraksi menimbulkan persepsi dan otot berkontraksi sehingga menimbulkan nyeri. Persepsi dipengaruhi olch modalitas respons dari reaksi sel.tu. Pola aksi potensial untuk nyeri berbeda dengan pola untuk rasa sentuhan.
  3. Teori kontrol gerbang (gate control)
Pada teori ini bahwa impuls nyeri dapat diatur atau dihambat oleh mekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat. Teori ini mengatakan bahwa impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat sebuah pertahanan tertutup. Upaya menutup pertahanan tersebut merupakan dasar teori menghilangkan nyeri. Suatu keseimbangan aktivitas dari neuron sensori dan serabut kontrol desenden dari otak mengatur proses pertahanan. Neuron delta-A dan C melepaskan substansi C melepaskan substansi P untuk mentranmisi impuls melalui mekanisme pertahanan. Selain itu, terdapat mekanoreseptor, neuron beta-A yang lebih tebal, yang lebih cepat yang melepaskan neurotransmiter penghambat. Apabila masukan yang dominan berasal dari serabut beta-A, maka akan menutup mekanisme pertahanan. Diyakini mekanisme penutupan ini dapat terlihat saat seorang perawat menggosok punggung klien dengan lembut. Pesan yang dihasilkan akan menstimulasi mekanoreseptor, apabila masukan yang dominan berasal dari serabut delta A dan serabut C, maka akan membuka pertahanan tersebut dan klien mempersepsikan sensasi nyeri. Bahkan jika impuls nyeri dihantarkan ke otak, terdapat pusat kortek yang lebih tinggi di otak yang memodifikasi nyeri. Alur saraf desenden melepaskan opiat endogen, seperti endorfin dan dinorfin, suatu pembunuh nyeri alami yang berasal dari tubuh. Neuromedulator ini menutup mekanisme pertahanan dengan menghambat pelepasan substansi P. tehnik distraksi, konseling dan pemberian plasebo merupakan upaya untuk melepaskan endorfin
·         Dikemukanan oleh Melzack dan wall pada tahun 1965
·         Teori ini mengusulkan bahwa impuls nyeri dapat diatur atau bahkan dihambat oleh mekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat.
·         Dalam teori ini dijelaskan bahwa Substansi gelatinosa (SG) yg ada pada bagian ujung dorsal serabut saraf spinal cord mempunyai peran sebagai pintu gerbang (gating Mechanism), mekanisme gate control ini dapat memodifikasi dan merubah sensasi nyeri yang datang sebelum mereka sampai di korteks serebri dan menimbulkan nyeri.
·         Impuls nyeri bisa lewat jika pintu gerbang terbuka dan impuls akan di blok ketika pintu gerbang tertutup
·         Menutupnya pintu gerbang merupakan dasar terapi mengatasi nyeri
·         Berdasarkan teori ini perawat bisa menggunakannya untuk memanage nyeri pasien
·         Neuromodulator bisa menutup pintu gerbang dengan cara menghambat pembentukan substansi P.
·         Menurut teori ini, tindakan massase diyakini  bisa menutup gerbang nyeri
  1. Teori Transmisi dan Inhibisi. Adanya stimulus pada nociceptor memulai transmisi impuls-impuls saraf, sehingga transmisi impuls nyeri menjadi efektif oleh neurotransmiter yang spesifik. Kemudian, inhibisi impuls nyeri menjadi efektif oleh impuls-impuls pada scrabut-serabut besar yang memblok impuls-impuls pada serabut lamban dan endogcn opiate sistem supresif.



















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Nyeri juga bisa dikatakan dolor (Latin) atau pain (Inggris) adalah kata-kata yang artinya bernada negatif; menimbulkan perasaan subjektif baik dalam hal skala dan tingkatannya dan reaksi yang kurang menyenangkan.

Ada 3 teori yang berusaha menjelaskan bagaiman nyeri itu timbul dan terasa, yaitu :

@Teori spesifik ( Teori Pemisahan)
Menurut teori ini rangsangan sakit masuk ke medula spinalis (spinal cord) melalui kornu dorsalis yang bersinaps di daerah posterior. Kemudian naik ke tractus lissur dan menyilang di garis median ke sisi lainnya dan berakhir di korteks sensoris tempat rangsangan nyeri tersebut diteruskan.
@Teori pola (pattern)
Teori ini menyatakan bahwa elemen utama pada nyeri adalah pola informasi sensoris. Pola aksi potensial yang timbul oleh adanya suatu stimulus timbul pada tingkat saraf perifer
@Teori kontrol gerbang (gate control)
Teori ini mengusulkan bahwa impuls nyeri dapat diatur atau bahkan dihambat oleh mekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat.yang dapat memodifikasi dan merubah sensasi nyeri yang datang sebelum mereka sampai di korteks serebri dan menimbulkan nyeri
@Teori Transmisi dan Inhibisi.
Inhibisi impuls nyeri menjadi efektif oleh impuls-impuls pada serabut-serabut besar yang memblok impuls-impuls pada serabut lamban
3.2 Saran
Bagi para perawat hendaknya memberikan tindakan tidak hanya terfkus pada pendekatan farmakologi saja, tetapi harus mencakup penanganan secara keseluruhan karena nyeri juga dipengaruhi oleh emosi dan tanggapan individu terhadap nyeri tersebut,
DAFTAR PUSTAKA
·         Kuntono H.P.. Management Nyeri Muskuloskeletal. Temu Ilmiah Tahunan Fisioterapi XV. Semarang. 2000.
·         Mancini RM.. Muskuloskeletal Pain in : Halstead LS. Grabois M eds. Medical Rehabilitation. New

Tidak ada komentar:

Posting Komentar